Nafsu Terpendam Tante TOGE Ku

Bokep JepangAugust 31, 2018
VIP579SLOT258SLOT161FASTBET99STARBET99HOKIBET99NEXIABET

FilmBokepJepang – Cerita ini berawal pada tahun 2007 dan peristiwa itu terjadi di rumah istri om-ku. Om-ku itu bekerja pada bidang pemasaran, jadi kadang-kadang bisa mengirimkan rumah sampai satu minggu lamanya, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup bersama-sama dengan tiga orang yang masih kecil, menulis sebuah warung di depan rumah.

Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, Beroperasi kira-kira 29 tahun. 

Kami ingin sekali melihat tubuh yang mulus, benar-benar tidak sengaja, dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu tidak tertutup dan tidak berpintu, jadi jika ada mandi di situ hanya dengan melampirkan roti di dalam yang membuat tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai.

Tidak sampai di situ saja, kadang-kadang ini digunakan untuk beberapa model yang berbeda-beda tanpa mengenakan BH dan itu sering sekali kulihat kompilasi di pagi hari. Aku sudah pernah bangun pagi sudah dipastikan tantku sedang menyapu halaman depan dan itu otomatis berciuman dia menundukkan buah dadanya yang lumayan besar dan montok. 

Hal ini dilakukan sebelum dia mengharuskan sekolah, karena biasanya tidak ada di rumah karena sering di luar kota selama empat hari.

Pernah aku melamunkan bagaimana rasanya jika aku melakukan persetubuhan dengan tanteku itu, namun akhirnya paling-sangat kutumpahkan di kamar mandi sambil ber-onani. 

Rupanya anga-anganku itu dapat terkabul ketika sedang menumpang nonton TV di rumah tanteku pada siang hari dimana sedang ada yang sedang sekolah dan om-ku sedang mengerjakan keluar kota pada pagi hari.

Kejadian itu terjadi ketika sedang TV yang bersebelahan dengan warung tanteku. Ketika itu saya ingin mengambil rokok, saya langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang menulis sesuatu, mungkin menulis barang belanjaan yang akan dibelanjakan nanti. 

“Tante, Diko mau ambil rokok, nanti Diko bayar pakai ya!” Sapaku kepada tanteku. 

“Ambil saja, Ko!” Balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yang tepat di belakangnya sambil menulis dengan posisi membungkuk.

Karena toples rokok ketengan yang akan kuambil ada di sebelah tanteku tanpa sengaja aku membeli buah dadanya yang kosong tanpa memakai BH. 

“Aduh! hati-hati dong yang mau mengambil rokok. Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri! ”Seru tanteku sambil mengurut-urut kecil di dadanya yang sebelah samping kirinya. 

Karena tidak memakai BH, nampak dengan jelas pentil susu tanteku yang lumayan besar itu. 

“Maaf Tan, aku tidak sengaja. Begini aja deh Tan, Diko ambilin minyak hadiah dada Tante tidak sakit bagaimana! ”Tawarku kepada tanteku. 

“Ya sudah, ada kamu ambil cepat!” Ringis tanteku sambil masih mengurut dadanya.

Dengan segera kuambilkan minyak yang ada di dalam, namun aku bisa masuk ke dalam perang, aku melihat tante sedang mengurut dadanya tapi melepas baju yang terusannya yang bagian atasnya saja. 

“Ini Tante, minyak urutnya!” Aku berani berkata dengan keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan. 

Mendengar suaraku, tanteku menjadi senang dan segera merapikan bagian atas bajunya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku Menerima minyak urut tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar. 

Tanpa sedikitpun aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku ada yang takut. Pelan-pelan dengan sedikit dimensi saya berhasil membujuknya dan hingga saya bisa meng-ijinnya untuk mengurut pula dilakukan dari belakang. Sempat kaget juga kompilasi tanteku tahu aksi nakalku. 

Cerita Lainnya:  Cerita Dewasa Tante Mirna Guru Terbaikku

“Diko! kamu jangan nakal ya! ”seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya yang sebagian ping baju. 

Mendapati kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara langsung kedua bukit kembar yang masih bisa dilakukan dari depan oleh selembar baju itu. 

“Ohh .. oohh ..” seru tanteku susuk tanganku sudah mulai dari susinya dari belakang sambil memilin-milin ujung susunya.

“Jangan .. Diko .. jang ..” tante masih merintih namun tidak kuacuhkan bahkan dengan sigap kubalikkan tubuh tanteku untuk berhadap langsung dengan diriku. 

Kemudian dengan leluasa kumulai tercium susu yang di sisi kiri sambil tetap mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian saya mulai mencucupi Kedua Puting Sungguh bergantian dan tanteku memulai terangsang dengan mengerasnya kedua susunya. Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai bergerak ke bawah perutku untuk membuat dorongan yang sudah dari tadi mengencang.

Ketika dia menggali secara perlahan, dikocok-kocok batang kemaluanku secar lambat dan tiba-tiba saja tanteku mengambil sikap jongkok namun sambil mencampurkan nafsu yang lamayan panjang. Untuk diketahui, batang kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm. Tanteku rupanya sedikit terkejut dengan ukuran sedikit demi sedikit, namun dengan sigap tapi perlahan-lahan mulai mengulum laptopku dan semakin lama semakin cepat.

“Ah .. ah .. ah .. yak .. begitu .. terus .. terus ..” erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku. 

Kemudian karena tidak tahan, tubuh tante kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana dia menulis, dan dengan sedikit gerakan paha tanteku. Rupanya tanteku masih untuk CD dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan kemaluannya yang sudah basah. Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan klirotisnya. 

“Ah .. ahh .. Diko, Tante mau keluuaarr ..” Beberapa saat kemudian rupanya tanteku akan melaju orgasme, dia langsung memegangi kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan surganya di mulutku, “Crett .. crett .. cret. . ”Mulutku sampai basah. Berisikan cairan surga tanteku.

baca juga : ML Dengan Ibu Bos Di Ruang Kerja Kantor

Kemudian tanteku menjadi lemas dan masih kujilati kemaluannya yang akhirnya menghasilkan nafsu untuk bersetubuh denganku. Kuangkat tubuh tante ke bawah warung, dan dengan banyak lagi aku bisa mengubah posision menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar dan mulai dari ujung ke mulut lubang kemaluanku. 

Agak susah memang karena memang aku sedang mengalami dibidang ini namun rupanya tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung-ujungnya tepat di lubang kemaluannya. 

“Pelan-pelan ya, Diko!” Lirih tanteku sambil menggenggam dompetku. 

Ketika baru masuk kepala laptopku tanteku mulai meringis tapi aku tidak kuat lagi dengan sedikit dorongan saya dapat masuk seluruhnya. 

“Diko .. akh .. “Jerit kecil tanteku membuat kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang lumayan lembab.”

Tapi itu sangat sempit. Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua susunya. Sampai tiga puluh menit kemudian gerakanku semakin lama utama cepat. Rupanya aku hampir mencapai puncak. 

“Tan .. aku .. aku mauu .. keluar ..” bisikku sambil mempercepat gerakanku. 

“Dikeluarkan di dalam saja, Dik!” Balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan.

Tan .. aku .. keluarr .. ”pekikku sambil menancapkan kemaluanku secara terbuka sambil masih memegangi susunya. Rupanya tanteku dan juga hal yang sama denganku, dia memajukan agar-agar kemaluanku dapat masuk ke seluruh sambil menyemburkan udara surganya untuk ketiga kalinya.

Cerita Lainnya:  Cerita Sex Demi Kekayaan Instan

“Cret .. cret .. cret ..” Hampir lima kali aku memuntahkan udara surga ke dalam lubang kemaluan dan juga di campur dengan udara surga yang berbarengan keluar bersamaku. 

“Cret .. cret .. cret .. ahh ..” tanteku melengkungkan badannya isikan udara yang emosi dari lubang kemaluannya. 

Akhirnya kami tergolong di bawah dan siap untuk berdiri sambil mencoba untuk melihat tempat-tempat yang masih dibanjiri oleh air surga. 

“Diko! kamu nakal sekali, berani sekali kami melakukan ini untuk Tante, tapi Tante senang kok, Tante puas atas kenakalan kamu, ”bisik tanteku perlahan. 

Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku.

Tanteku akhirnya berjalan keluar, namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya ke arah populasi yang lumayan besar ini. Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang-kadang memanggil waktu untuk mengulangi hal-hal itu, apalagi jika saya ingin memastikan lokasi baru dan tentu saja, Om-ku dan anak-anak tanteku. Sekarang hal yang tidak terlalu kulakukan karena tanteku sekarang ikut Om-ku yang mendapat tugas di daerah.

(Visited 449 times, 1 visits today)
Categories